Aimant & Humphrey

Mengakhiri kesedihan karena kehilangan ayah & adik menjelang hari H, Pernikahan dengan konsep pameran dan konser

Pernikahan tentunya menjadi perayaan yang sangat membahagiakan. Dua keluarga disatukan untuk menjalin kebahagiaan yang lebih besar. Tetapi berbeda dengan pernikahan klien kami yang sudah merencanakan pernikahan tanggal 29 Januari 2022. Mas Humphrey menghubungi Astagina pada bulan Desember 2021. 

Papa dan adik terkecil Humphrey meninggal dunia karena kecelakaan dalam perjalanan menuju Pulau Bali untuk merayakan tahun baru bersama keluarga. Betapa sedih tim Astagina mendengar kabar ini. Keluarga berduka, sangat dalam. Mama dan adik nomor 2 juga mengalami luka yang cukup serius. 

Rencana pernikahan pun harus digantung karena duka cita yang tidak mungkin dilupakan ini. Kami menunggu, bersiap jika pernikahan ini harus dimundurkan, dibatalkan, atau tetap dilaksanakan sesuai rencana tetapi dengan persiapan yang sangat mepet. Kami hanya bisa menunggu, tidak berani bertanya, tidak berani memastikan. Yang bisa kami lakukan hanya mengajak seluruh vendor sama-sama bersiap untuk segala kemungkinan.

Tanggal 20 Januari 2022 Humphrey mengabari jika pernikahan tetap dilaksanakan. Kami sudah siap dengan kemungkinan ini. 

Kami memikirkan konsep baru yang tentu saja tidak hingar bingar, tanpa joged, tanpa hura-hura. Jika dipikir ini merupakan sebuah ketidakmungkinan untuk sebuah pesta pernikahan. 

Kami membuat konsep pernikahan yang berduka. Yang kami pikirkan bahwa kesedihan keluarga ini harus ditumpahkan habis di hari H dan akhirnya menjadi semangat baru yang lebih besar untuk melanjutkan kehidupan tanpa kehadiran Papa. Sulit bagi kami, tapi pasti lebih sulit buat keluarga. 

Kami merancang konsep pameran di venue pernikahan. Barang-barang kesayangan milik almarhum berdua kami pamerkan kepada seluruh tamu undangan yang sebagian besar adalah orang terdekat keluarga. Pengantin juga menginginkan untuk menghadirkan sinden Silir Wangi untuk menyanyikan lagu kesukaan Papa di hari H. 

Konsep dekorasi bunga kami rencanakan bersama Soko Decoration Galery untuk memiliki rangkaian yang lebih sederhana di area tamu untuk menghormati hari berkabung ini. Tidak ada iringan musik yang hingar bingar, hanya cello dan piano klasik. 

Hari H dimulai dengan hujan yang tidak kunjung reda tepat pada saat acara akan dilaksanakan malam itu. Tamu-tamu kami arahkan untuk berteduh di restoran menunggu hujan reda. Seluruh tamu undangan mulai gelisah. 

Dengan kerjasama yang baik bersama Royal Ambarrukmo, akhirnya kami putuskan untuk memindahkan makanan ke restoran. Kemungkinan terburuk jika hujan tidak segera reda, venue outdoor yang sudah disiapkan sedemikian rupa tidak akan digunakan sama sekali. Padahal, malam itu seharusnya menjadi malam untuk mengakhiri kesedihan yang dirasakan juga oleh seluruh tamu undangan. 

Keajaiban Tuhan untuk doa baik terjadi. Hujan reda. 

Tamu undangan sangat luar biasa. Semua masih berkenan untuk bergeser ke garden setelah selesai makan malam di restoran. 

Konser pun kami mulai. 

Tamu-tamu melewati lorong visual mapping yang kami ibaratkan seperti masa-masa yang telah dilalui kemarin-kemarin. Visual mapping kami kerjakan bersama seniman Yogyakarta yaitu Hksidharta dan Arief Indiarto. Di ujung lorong adalah pameran barang-barang kenang almarhum. Banyak di antara tamu-tamu yang berhenti cukup lama dan menitikan air mata di situ. Semuanya berduka. 

Setelah seluruh tamu duduk, kirab pengantin dan keluarga inti pun dimulai. Kami tidak kuasa menahan air mata juga saat melihat adik kedua pengantin pria menangis memandangi foto adiknya yang paling kecil. Pelukan erat keluarga itu hangat sekali. Mereka saling menguatkan. Lebih-lebih untuk pengantin laki-laki yang mulai hari ini harus meneruskan tugas Papanya. Mas Humphrey kuat. 

Pada saat Mbak Silir Wangi membawakan lagu kesukaan Papa Athan, Mas Humphrey menangis. Mamanya pun. Kami dan seluruh tamu undangan, sebisa mungkin menahan untuk tidak ikut menangis. 

Semua berduka tetapi kami yakin semua orang bahagia malam itu. 

Sengaja kami membuat ini. Kami mau bilang, habiskan sedihnya malam ini… Setelah itu sudah ya…

Terima kasih atas kepercayaannya untuk Astagina. 

Kami mengirimkan doa untuk Almarhum Papa Athan dan Dik Micha semoga mendapatkan tempat yang terbaik bersama Tuhan Yang Maha Esa. Semoga pernikahan ini membawa kebahagiaan dan rejeki yang tidak terputus-putus selamanya. Semoga seluruh keluarga selalu diberi kesehatan. Selamat menempuh perjalanan ajaib dalam rumah tangga yang penuh berkat, Mas Humphrey dan Mbak Aimant. 

Terima kasih untuk seluruh pihak yang telah membantu kesuksesan acara pernikahan Aimant & Humphrey.

Planned & organized by Astagina 

Venue & katering : Royal Garden by Royal Ambarrukmo

MUA pengantin : Astrid Annisah

MUA keluarga : Mel’s MUA

Busana Pengantin : Verau Attelier

Dokumentasi : RPP

Sound system, lighting, & LED : Blast Group

Musik : Musik Suteja & Silir Wangi 

Undangan : Kalanika 

Souvenir : Deco Bunga